JURNALISME
WARGA DAN MEDIA BARU
SEKONYONG-KONYONG
muncul satu foto mengenai jalan raya terputus di laman facebook pada 21
Februari lalu. Gambar itu menunjukkan jalan raya terputus di KM120 Jalan Kota
Kinabalu-Sandakan atau tepatnya di Kampung Kinorotuan, kira-kira 8 km dari
Pekan Ranau. Ratusan orang terkandas sejak kejadian yang diakibatkan oleh tanah
mendap itu berlaku kira-kira jam 9.00 malam.
Foto
itu dikirimkan oleh seorang pengguna jalan raya ke laman media sosial yang
popular itu. Informasi yang diberikan oleh seorang warga yang kurang dikenali
itu amat bermanfaat kepada pengguna jalan raya mahupun keluarga yang menunggu
ketibaan sanak saudara mereka yang terkandas ekoran kejadian itu. Malah ada
juga melaporkan perkembangan dari masa ke semasa mengenai perkembangan mutakhir
dan laluan alternatif yang boleh digunakan untuk ke destinasi masing-masing.
Selain
kejadian tanah runtuh, peristiwa-peristiwa lain seperti keperluan penduduk
Pulau Mantanani untuk mendapatkan sebuah klinik, dan cerita-cerita mengenai
wanita yang terpaksa bersalin dalam perahu, pernah diposkan dalam facebook oleh
seorang pengunjung yang melawat ke kampung itu. Malah banyak kisah atau berita
di tempat lain di luar bandar, di
pedalaman yang tidak dapat dijangkau oleh wartawan akhbar atau penyiaran, dapat
diberitakan kerana usaha yang dibuat oleh wartawan masyarakat atau jurnalisme
warga atau Citizen Journalisme.
Kewartawanan
Masyarakat atau Citizen Journalisme itu adalah kegiatan kewartawan yang
dilakukan oleh warga atau orang awam yang tidak memiliki latar belakang atau
kerjaya dalam bidang kewartawanan. Mereka adalah anggota masyarakat yang
menjalankan kegiatan yang dilakukan oleh golongan wartawan seperti mengumpulkan
fakta, melaporkan, menganalisa dan menyiarkan berita atau informasi yang mereka
perolehi.
Kebanyakan
berita atau informasi yang dilaporkan oleh wartawan masyarakat ini, biasanya
tidak ditapis. Berita yang mereka tulis adalah berdasarkan apa yang mereka
lihat, apa yang mereka rasa dan apa yang mereka yang saksikan sendiri. Contoh
yang paling menarik mengenai perkara ini ialah ketika kejadian tsunami di
Indonesia, dimana warga yang mangsa bencana itu menulis dan melaporkan sendiri
mengenai pengalaman mereka. Penulis atau penggiat kewartawanan ini tidak
bekerja untuk media atau akhbart.Mereka adalah warga biasa atau orang awam.
Inilah yang dimaksudkan sebagai Kewartawanan Masyarakat, Jurnalisme Warga atau
Citizen Journalisme.
Sebelum
ini, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam bukunya Sembilan Elemen Jurnalisme
menekankan sembilan elemen kewartawanan yang patut diamalkan oleh pengamal
media. Antaranya ialah kesetiaan utama
kewartawanan adalah kepada masyarakat, kepada warga. Ertinya masyarakat yang
lebih penting untuk mendapatkan informasi.
Katanya,
Esensi kewartawanan adalah verifikasi. Apa yang dikatakan verifikasi? Verikasi
adalah pemeriksaan terhadap kebenaran laporan. Elemen ketiga yang tidak kurang
pentingnya ialah pengamal media mestilah bersikap berkecuali, menjaga sikap
keberkecualian mereka dari sumber-sumber berita mereka.
Keempat
ialah kewartawanan perlu menjadi sebagai pemantau kekuasaan.Dalam hal ini,
wartawan yang baik boleh menjadi pemantau kepada tindak tanduk penguasa supaya
mereka yang berkuasa tidak sewenang-wenang terhadap masyarakat. Jurnalisme juga
harus menyediakan forum awam atau ruang untuk menampung kritikan atau dukungan
masyarakat, kata Bill Kovach dan Tom Rosenstiel,
pakar media yang terkenal ini. Selain itu, kewartawanan haruslah berupaya
membuat hal yang penting menadi menarik dan relevan.
Wartawan
juga harus berusaha menulis berita yang komprehensif dan seimbang. Pengamal
media juga mestilah dibenarkan untuk mengikuti hati nurani mereka.
Elemen
lain yang tidak kurang pentingnya ialah warga atau masyarakat mempunyai hak dan
kewajiban dalam kewartawanan.
Warga
atau masyarakat atau pembaca mempunyai hak dan kewajiban untuk turut serta
dalam mencari, melaporkan, menganalisis dan menyebarluaskan informasi. Elemen
ini muncul kerana munculnya teknologi internet, blog, kamera telefon, You Tube,
Facebook, Twitter dan sebagainya. Dengan kemunculan teknologi atau media baru
ini,orang biasa mempunyai peranan yang lebih luas dalam kewartawanan.Warga
biasa yang bukan wartawan ini mungkin mengelola blog atau laman web dan aktif
dalam mengumpul dan melaporkan informasi, menggali informasi, menganalisis dan
kemudian menyampaikannya kepada masyarakat.
Kewartawanan
masyarakat atau jurnalisme warga ini mempunyai peranan dalam membentuk
informasi dan berita pada masa akan datang. Perkembangan teknologi IT yang
semakin maju, akses yang mudah terhadap perkembangan teknologi memberikan
stimulus kepada masyarakat biasa untuk ikut bersuara dan berbagi maklumat dan
informasi melalui kewartawanan masyarakat ini. Akhirnya masyarakat yang
diuntungkan kerana mereka mempunyai banyak alternatif berita dan perspektif
mengenai sesuatu perkara dari pelbagai pihak.
Masalahnya
ialah masyarakat terdedah kepada disinformasi sekiranya para wartawan
masyarakat ini menulis tanpa menerapkan kod etika kewartawanan, tanpa memeriksa
kebenaran sesuatu perkara, berpihak dan menggunakan media baru sebagai tempat
untuk melepaskan dendam, menyebarkan kebencian kepada yang lain dengan
mengeksploitasi sesuatu berita.
Di pihak lain, wartawan profesional
mungkin perlu menyiapkan sesuatu berita berdasarkan deadline, memanfaatkan
waktu seefektif mungkin tanpa mengabaikan kaedah kewartawanan, seorang wartawan
warga mempunyai peranan untuk menulis mengenai hal-hal yang kecil dan luput
dari pemberitaan media arus perdana, menulis hal-hal kecil yang lebih
detail. Namun demikian, seorang wartawan
masyarakat juga sebaik-baiknya
menerapkan etika kewartawanan kerana mereka berpotensi untuk menjadi alat
propaganda yang mengelirukan sekiranya tidak mengamalkan disiplin verifikasi.
Ketika media arus perdana dikatakan berubah orientasinya, digunakan lebih banyak
untuk pemberitaan dan kepentingan
politik, lebih mengedepankan aspek komersialisme, kepercayaan masyarakat
didapati mulai menurun. Salah satu
buktinya ialah kita mendapati jurnalisme masyarakat semakin berkembang.
Selain itu, perkembangan teknologi dan informasi yang cepat juga memacu
perkembangan jurnalisme warga ini.
Apapun, kemunculan genre kewartawanan
masyarakat atau citizen journalisme ini adalah sesuatu fenomena yang sangat
baik dalam membentuk pemikiran kritis dan memberikan alternatif lain kepada
masyarakat untuk mendapatkan informasi. Saya kira, mereka harus juga
mengutamakan kebenaran, fakta dan kepentingan masyarakat dalam setiap laporan
mereka.