HIDUP bukan hanya
Urusan Perut, adalah buku yang memperkenalkan saya dengan seorang budayawan, yang suka berjenaka, tetapi jenakanya itu membuat kita berfikir.Kita diajak tersenyum sambil mentertawakan diri kita sendiri. Sewaktu kunjungan ke Kota Jakarta pada penghujung Oktober 2008, saya berkesempatan membeli buku ini di Gramedia Matraman. Hidup bukan hanya Urusan Perut adalah kumpulan tulisan Prie GS, motivator dan budayawan
Mbeling dari Semarang Melalui buku terbitan
2007 inilah saya mengenai pemikiran Prie GS, yang juga mantan wartawan harian Suara Merdeka,kartunis,
pembicara publik dalam bidang sosial dan kebudayaan.
Tulisan-tulisannya
agak lucu, ringan tetapi mengajak kita
untuk menyelami makna hidup dari
hal hal yang sederhana. Kita boleh belajar dari apapun yang berlaku dalam
kehidupan, anak-anak keluarga, diri sendiri bahkan menurut Pre GS, dari nyamuk
dan ayam juga dan membantu kita menemukan makna hidup yang lebih hakiki dan
penuh warna.
Prie GS atau Supriyanto GS kelahiran Kendal pada 3 Februari 1965, dikhabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung pada 6.30 WIB, Jumaat 12 Februari 2021.
Beliau adalah
lulusan jurusan seni muzik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang.
Sebagai kartunis,
beliau pernah mengadakan pameran kartun di Tokyo atas undangan The Japan
Foundation. Beliau juga pernah bermain teater. Dalam bidang penulisan, Prie GS
juga diikenali sebagai penulis puisi, cerpen, kolum, buku-buku humor dan
sebagainya.
Bagi saya tulisan-tulisannya, adalah refleksi kehidupan yang membuat saya merenung dan berfikir.
"Jika hidup akhirnya cuma bermuara ke kuburan,kenapa banyak orang tidak sibuk bergembira secara bersama-sama, saling membesarkan hati dalam menyambut mati dan bukan malah sibuk bertukar kekejaman seperti ini," katanya dalam satu tulisan.
"Kita tidak pernah mendata, apakah kita menulis untuk orang yang telah mengerti baca tulis. Kedua,Apakah yang sudah berkemampuan baca tulis itu memiliki mental membaca, kerana menyangkut soal membaca, kita memang harus percaya, setidaknya pada tiga rumusan berikut:
Pertama, ada orang yang telah bisa membaca sekaligus memiliki mental membaca.Kedua orang yang buta huruf sekaligus memiliki mental seorang buta huruf, Dan ketiga adalah orang yang sebenarnya melek huruf tapi tetap bermental buta huta huruf.Kita khuatir, jika tempat kita di posisi ketiga.
Ya betul, mas Prie GS, Hidup bukan hanya urusan perut. Terima kasih atas nasihat dan selamat berangkat ke dunia sana, yang lebih kekal dan abadi.